Selama penggunaan jangka panjang, resistansi internal abaterai lithium ion sel tunggalpasti meningkat. Peningkatan resistansi internal ini berhubungan langsung dengan efisiensi keluaran baterai, kenaikan suhu, dan kinerja keselamatan. Ketika resistansi internal terlalu tinggi, kapasitas pengosongan sel baterai berkurang secara signifikan, dan tegangan terminal turun tajam pada arus pengosongan yang sama. Hal ini tidak hanya gagal memenuhi kebutuhan daya perangkat tetapi juga menyebabkan timbulnya panas berlebihan, sehingga menimbulkan bahaya keselamatan yang serius. Oleh karena itu, resistansi internal adalah salah satu parameter inti untuk menilai kesehatan sel baterai lithium-ion dan menentukan apakah baterai tersebut telah mencapai akhir masa pakainya.
Secara umum diterima dalam industri bahwa abaterai lithium ion sel tunggalmemasuki tahap evaluasi barang bekas ketika resistansi internal AC (ACIR) atau resistansi internal DC (DCIR) meningkat hingga 150%-200% dari nilai awalnya. Ambang batas ini tidak sepenuhnya tetap dan sedikit berbeda tergantung pada jenis baterai, skenario aplikasi (seperti penyimpanan daya atau energi), dan spesifikasi desain pabrikan. Resistansi internal yang mencapai tingkat ini menunjukkan adanya masalah serius di dalam sel baterai, termasuk degradasi struktural bahan aktif, penipisan elektrolit, dan peningkatan impedansi antarmuka. Sekalipun kapasitasnya masih tersisa, kegunaan praktisnya sangat rendah, kemampuan pengosongan arus tinggi hampir hilang, dan risiko panas berlebih di tingkat lokal meningkat secara dramatis.
Melebihi resistansi internal yang ditentukan merupakan faktor kunci dalam menentukan apakah abaterai lithium ion sel tunggalharus dibuang. Ketika resistansi internal mencapai 150%-200% dari nilai awalnya, ambang batas spesifik harus ditentukan berdasarkan dokumentasi pabrikan, penurunan kapasitas aktual (misalnya, di bawah 80% dari kapasitas terukur), kenaikan suhu, dan penilaian keselamatan. Namun, tingkat resistensi internal ini jelas menunjukkan penurunan kinerja yang parah dan risiko keselamatan di dalam sel baterai, sehingga memerlukan penggantian atau penghapusan segera dari layanan. Oleh karena itu, pemantauan resistansi internal secara rutin merupakan langkah penting dalam mengelola masa pakai dan keamanan sel baterai litium-ion.